KANALNEWS.co, Manilah – Dalam pertemuan the 9th ASEAN Senior Officials Meeting on Sport (SOMS-9) yang digelar di Mnaila, Senin (7/10) sedikitnya telah menghasilkan 15 kesepakatan. Dikabarkan, pertemuan akan berlanjut Selasa (8/10), kemudian akan ada pertemuan lagi tanggal 9 Oktober 2019 untuk tingkat the  5th ASEAN Ministerial Meeting (AMMS-5), yang juga di Manila.

Dari keterangan tertulis yang diterima Redaksi pagi ini disebutkan bahwa 15 kesepakatan tersebut terdapat beberapa hal penting yang dibahas dan disepakati dalam pertemuan di hari pertama SOMS-9, diataranya hal yang berkaitan dengan usulan Indonesia dan Australia untuk mencalonkan diri menjadi salah satu co-host untuk Piala Dunia FIFA tahun 2034.

Namun demikian, ASEAN saling mengingatkan diri Bersama bahwa the Chairman’s Statement of the 34th ASEAN Summit on the development of a joint bid to host the FIFA World Cup sudah menyatakan tentang kebersamaan ASEAN untuk tetap mencalonkan diri bagi bidding tersebut.

Terkait hal itu, Delegasi Indonesia telah berkonsultasi dengan PSSI, yang intinya untuk dilakukan pembahasan bersama antara AFC, AFF dan Sekretariat ASEAN.

Dari hasil konsultasi itu disimpulkan bahwa jangan sampai mengecilkan kesepakatan ASEAN, sebab tidaklah mungkin seluruh negara ASEAN menjadi lokasi pertandingan (maksimal mungkin 3 negara). Karenanya, masing-masing negara ASEAN harus melakukan koordinasi dengan federasi sepakbolanya, dan ASEAN harus memanfaatkan momentum giliran kawasan Asia di tahun 2034 dengan maksimal, bila ini tidak dilakukan maka bisa jadi kesempatan itu  akan jatuh kepada negara Cina.

Meskipun Indonesia melalui PSSI sudah mengusulkan diri bersama Australia untuk mencalonkan diri menjadi salah satu co-host untuk Piala Dunia FIFA tahun 2034. Namun, seperti telah disinggung bahwa ASEAN saling mengingatkan diri bersama, the Chairman’s Statement of the 34th ASEAN Summit on the development of a joint bid to host the FIFA World Cup sudah menyatakan tentang kebersamaan ASEAN untuk tetap mencalonkan diri bagi bidding tersebut.

Dan, akhirnya, seperti tertuang dalam point satu kesepakatan SOMS-9 Manila menyatakan bahwa seluruh negara ASEAN mendukung sepenuhnya pencalonan Indonesia untuk bidding U-20 Piala Dunia tahun 2021, yang penentuannya akan dilakukan pada tanggal 23 atau 24 Oktober 2019 menghadapi Brazil dan Peru.

Pada pertemuan itu juga disepakati bahwa seluruh negara ASEAN mendukung sepenuhnya inisiatif Malaysia untuk membentuk Federasi eSport Asia Tenggara, atas dasar pertimbangan, bahwa perkembangan eSport kini telah menunjukkan indikasi yang signifikan di banyak negara, termasuk juga karena saat Asian Games 2018 telah mempertandingkan eSport meski masih sebatas eksibishi, dan kemudian akan dipertandingkannya eSport sebagai salah satu cabang olahraga pada saat SEA Games 2019 di Filipina.

Sementara, usulan membentuk ASEAN Center of Excellence on Sport Management and Training, akan tetapi gagasan ini tidak bisa sepenuhnya diterima, terkecuali dalam bentuk ASEAN Coaching Activities pada pembinaan pelatih-pelatih untuk cabang-cabang olahraga tertentu yang khusus menangani talenta atlet-atlet muda.

Atelit-atelit yang dimaksuda seperti misalnya, Indonesia unggul di bulutangkis bisa dijadikan rujukan untuk mengadakan coaching kllinik bagi para pelatih yang dikirimkan dari negara-negara ASEAN lainnya sesuai dengan anggaran masing-masing. Dan demikian pula dengan keunggulan negara-negara ASEAN lainnya.

Hal lain yang digagas adalah keinginan untuk membentuk event Asean Schools Para Games, karena dalam ASEAN Schools Games belum juga  hingga saat ini diikuti dengan event ASEAN Schools Para Games, maka perwakilan ASEAN Para Sport Federation mengusulkan suatu saat diadakannya ASEAN Schools Para Games selain juga ASEAN Youth Para Games.

Hal ini didasarkan pada kondisi yang sudah berlangsung pada SEA Games dengan ASEAN Para Games, lalu Asian Games dengan Asian Para Games serta Olimpiade dengan Paralimpik. Namun demikian, meski Indonesia setuju dengan gagasan ASEAN Schools Para Games, namun Indonesia dan hampir semua negara ASEAN memahami kendala yang dihadapi, karena misalnya ASEAN Para Games tidak bisa apple to apple dengan ASEAN Schools Para Games oleh berbagai alasan dan pertimbangan.

Point 15 bahwa Sekretariat ASEAN menyampaikan ide tentang ASEAN Sports Zones. Ide ini cukup sederhana, yaitu melalui kegiatan outdoor activities yang bisa dilakukan oleh negara-negara ASEAN melalui kegiatan yang pro ke public dalam bentuk berbagai permainan. Point utamanya bukan masalah ketersediaan peralatan, tetapi lebih pada upaya untuk lebih mendekatkan ASEAN pada masyarakat. Ide ini cukup bagus dan didukung oleh seluruh negara ASEAN. (mul)