KANALNEWS.co, Jakarta – Asosiasi Pengamat Energi Indonesia (APEI) memberikan apresiasi kepada Pertamina dan Hiswana Migas atas kebesuksesannya menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) dan Elpiji selama periode bulan Ramadan hingga hari Raya Idul Fitri 1440 H lalu.
Selama bulan puasa Ramdan hingga perayaan Idul Fitri 1440 H, Pertamina dan Hiswana telah menjalankan tugas dengan baik, ditandai dengan tidak adanya kelangkaan BBM dan Epiji secara nasional. “Secara nasional, penyaluran BBM tidak ada masalah,” kata Anggota APEI Mamit Setiawan, Rabu (26/6/2019).
Mamit Setiawan menjelaskan, atas dasar tersebut APEI memberikan apresiasi berupa pemberian piagam penghargaan kepada Pertamina dan Hiswana Migas. Menurutnya, Pertamina dan Hiswana dalam menyalurkan BBM selama periode Ramadan telah menunjukan kinerja yang baik sehingga tidakterjadi suatu masalah terkait denga delivery BBM.
“Kami dari APEI melihat periode Ramadan pada saat bulan puasa sampai hari lebaran yang baru lalu, tidak terjadi kelangkaan BBM dan Elpiji. Secara nasional penyaluran BBM dan Elpiji ini menurut pantauan kami, tidak ada masalah yang berarti. Ini salah satu alasan kami untuk memeberikan penghargaan kepada Pertamina,” kata Mamit Setiawan.
Sementara, pada waktu dan tempat yang sama, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina, Kushartanto, mengatakan, Pertamina berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pelayanan, khususnya dalam hal penyaluran BBM dan Elpiji.
“Di balik pemberian penghargaan ini di situ ada tanggungjawab. Tanggungjawab itu adalah menjaga jangan sampai terjadi ekunduran. Jadi, penghargaan itu pesan memotivasi untuk terus meningkatkan mutu pelayanan, ini komitmen Pertamina,” kata Kushartanto.
Ketika ditanya langakah apa saja yang dilakukan Pertamina sehingga dinilai sukses dalam menyalurkan BBM dan Elpiji periode Ramadan hingga Idul Fitri 1440H baru lalu, Kushartanto, mejelaskan pertama introspeksi dan mengadakan perbaikan-perbaikan sumber daya manusia (SDM).
“Introspeksi diri dan melakukan perbaikan-perbaikan. Hal ini untuk mendorong kita bertaubat. Maka, saya sangat setuju dengan ceramah pak kiayi tadi yang mengatakan karyawan Pertamina itu kalau menjalankan tugas fardhu ain,” kata Kushartanto. (Mul)